Berikut ini
Perbedaan kebudayaan antara Indonesia dengan Singapura antara lain:
kedisiplinan
dan ketertiban yang ada di Singapura
sangat berbeda dengan yang ada di
Indonesia. Masyarat Singapura sangat menaati peraturan yang berlaku, seperti
hampir tidak ada orang yang melanggar lalu lintas contohnya ketika lampu lalu
lintas berwarna merah para pengendara akan berhenti sampai lampu berwarna
hijau. Sepanjang perjalanan Singapura tidak pernah tendengar bunyi klakson yang
bertubi-tubi seperti di Indonesia. Meskipun dalam antrean panjang, mereka
sangat sabar. Tidak ada umpatan kata-kata kotor atau bunyi klakson ketika ada
pejalan kaki/kendaraan lain yang nylonong masuk.
Di Singapura, kedisiplinan dan budaya bersih ditanamkam sejak usia dini.
Di Singapura, kedisiplinan dan budaya bersih ditanamkam sejak usia dini.
Perilaku disiplin dan hidup bersih ditanamkan sewaktu mereka masih duduk di
bangku sekolah. Kita bisa menyaksikan sendiri bagaimana disiplin perilaku
warganegara dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan. Contohnya
Ketika berada di salah satu kawasan perdagangan, terlihat ada seorang anak
kecil yang sengaja turun dari mobilnya hanya “sekedar” membuang bungkus permen
ke tempat bak sampah. Kita semua sangat memahami bahwa perilaku warga negara
yang sedemikan hebat ini tentu tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab lembaga
pendidikan saja. Pemerintah sebagai institusi yang diberi mandat oleh rakyat
untuk “Mengatur” juga memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap
ketertiban perilaku warganya.
Pemerintah Singapura berupaya protektif terhadap warganya
Pemerintah Singapura berupaya protektif terhadap warganya
Hal ini ditunjukkan dengan memberlakukan peraturan yang sangat ketat dalam
makan minum sembarangan, perdagangan rokok, dan kendaraan bermotor. Maka di
Singapura tidak akan dijumpai orang yang makan minum dan merokok di sembarang
tempat. Menurut informasi pemerintah bersikap tegas dengan memberlakukan
tarif yang sangat mahal terhadap rokok dan motor tersebut. Maka kalau ada orang
bertanya, benda apa yang paling mahal di Singapura? Jawabannya yaitu rokok dan
sepeda motor. Harga rokok kretek di Singapura amat mahal. Pajak cukainya saja Sangat
tinggi sekitar Rp 80.000 jika dirupiahkan
Kebijakan itu diambil pemerintah untuk menekan penggunaan rokok di Singapura, karena pemerintah menginginkan orang dan lingkungan Singapura lebih sehat. Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi para perokok sendiri tetapi malah lebih berbahaya bagi orang lain sebagai perokok pasif. Pemerintah Singapura menerapkan denda bagi orang yang makan minum di sembarang tempat dengan denda $500 dan bagi perokok di sembarang tempat didenda $1000. Untuk itu pemerintah sudah menyediakan tempat khusus untuk makan minum dan merokok.
Selain Itu sepeda motor di Singapura harganya sangat mahal. Tapi itu juga merupakan kebijakan pemerintah untuk menekan populasi kendaraan roda dua tersebut. Pemerintah Singapura mendisain agar warganegaranya menggunakan angkutan “massal” jika hendak bepergian jauh. Angkutan massal mereka dinamakan MRT (Mass Rapid Transit), semacam kereta api bawah tanah yang nyaman dan tentu saja sangat bersih. Mungkin juga Singapura belajar dari Indonesia dimana sepeda motor tumbuh sangat cepat. Alhasil lalu lintas semrawut dan polusi udara pun luar biasa. Tidak hanya itu, berapa angka kecelakaan setiap harinya yang disebabkan oleh kendaraan roda dua tersebut.
Kebijakan itu diambil pemerintah untuk menekan penggunaan rokok di Singapura, karena pemerintah menginginkan orang dan lingkungan Singapura lebih sehat. Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi para perokok sendiri tetapi malah lebih berbahaya bagi orang lain sebagai perokok pasif. Pemerintah Singapura menerapkan denda bagi orang yang makan minum di sembarang tempat dengan denda $500 dan bagi perokok di sembarang tempat didenda $1000. Untuk itu pemerintah sudah menyediakan tempat khusus untuk makan minum dan merokok.
Selain Itu sepeda motor di Singapura harganya sangat mahal. Tapi itu juga merupakan kebijakan pemerintah untuk menekan populasi kendaraan roda dua tersebut. Pemerintah Singapura mendisain agar warganegaranya menggunakan angkutan “massal” jika hendak bepergian jauh. Angkutan massal mereka dinamakan MRT (Mass Rapid Transit), semacam kereta api bawah tanah yang nyaman dan tentu saja sangat bersih. Mungkin juga Singapura belajar dari Indonesia dimana sepeda motor tumbuh sangat cepat. Alhasil lalu lintas semrawut dan polusi udara pun luar biasa. Tidak hanya itu, berapa angka kecelakaan setiap harinya yang disebabkan oleh kendaraan roda dua tersebut.